Tak Ingin RI Jadi Negara Gagal, Prabowo Minta Menteri Baca 2 Buku Ini!

Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto membuka giat pertama retreat Kabinet Merah Putih dengan sesi olahraga dan latihan baris berbaris bersama di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang, Jumat (25/10). (Dok: Tim Media Prabowo)

Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah meminta jajaran menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih untuk membaca 2 buah buku, sebagai bahan perenungan dalam mengelola Indonesia 5 tahun mendatang.

Dua buku itu ialah Why Nation Fail (2012) yang ditulis oleh duo peraih nobel di bidang ilmu ekonomi Daron Acemoglu and James A. Robinson, serta Paradoks Indonesia: Negara Kaya Raya, Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin (2017) yang ditulis sendiri oleh Prabowo.

“Pertama kali kami bertemu, kami disuruh baca buku ini,” kata Anggito saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Senin (28/10/2024).

Dari buku Why Nation Fail, Prabowo menginginkan para menterinya melihat penyebab kegagalan sebuah negara. Bukan disebabkan ideologi negaranya dalam mengelola ekonomi, melainkan disebabkan salah tata kelola terhadap institusi pemerintahan, bidang pendidikan, hingga kepastian hukum.

Bila tiga permasalahan itu dibenahi dalam kurun waktu lima tahun masa pemerintahan Prabowo, Indonesia ia pastikan akan bisa kembali menikmati pertumbuhan ekonomi di kisaran 7-8%.

“Ini adalah buku pertama yang diwajibkan kepada seluruh anggota kabinet untuk membaca. Why Nation Fail, supaya kita ada lesson learned,” tutur Anggito.

Sementara itu, dari buku kedua yang ditulis Prabowo. Ia ingin membuat para menterinya melek melihat Indonesia masih belum bisa mengakomodir kesejahteraan rakyatnya meskipun kaya dengan berbagai sumber daya alam. Sebab, pemerintah belum mampu memberikan pekerjaan yang layak, hingga belum mampu mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di tengah-tengah masyarakatnya

“Mengapa kekayaan kita mengalir dan berdiam di luar negeri. Kenapa pemimpin-pemimpin kita seakan-akan tidak bisa berbuat banyak. Ini adalah paradoks-paradoks yang beliau sampaikan,” tegasnya.

Prabowo juga meminta jajaran menterinya untuk menyebarluaskan bahan bacaan ini kepada publik maupun kampus-kampus. Permintaan ini Prabowo sampaikan kepada jajaran menteri dan wakil menteri kabinetnya melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

“Saya juga dipesani Mayor Teddy tolong ini bukunya disebarluaskan, sudah dalam e-book tidak perlu bayar, disebarkan, apasih Paradox Indonesia, ditulis 2017. Saya diminta untuk menyampaikan ini, saya sampaikan,” ujar Anggito.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*