Menkes Sebut Penyebaran Virus Mpox tidak Secepat Covid-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan varian virus penyakit Monkeypox (Cacar Monyet) yang ada di Indonesia memiliki tingkat kematian atau fatality rate yang rendah. Dari kasus yang ditemukan kebanyakan masuk dalam kategori 2B.

“Mpox yang di Indonesia itu varian 2B, yang di Afrika itu varian 1B. Ya itu fatality rate-nya tinggi mendekati 10%, kalau kita masih 0,1%,” kata Budi Gunadi usai Rapat Terbatas terkait penyebaran Mpox di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Budi Gunadi juga mengatakan varian 1B ini belum menyebar ke banyak negara. Baru ditemukan di Swedia, Thailand, dan beberapa negara di Afrika. Selain itu menurutnya penularan virus Mpox ini juga harus melalui kontak fisik yang sering terjadi di kelompok tertentu.

“Oleh karena itu penyebarannya tidak akan secepat Covid-19 dan risikonya pasti di kelompok-kelompok tertentu,” ujarnya.

Selain itu menurutnya vaksin untuk virus ini juga sudah tersedia. Negara yang memproduksi mulai dari Denmark, Jepang, dan Amerika Serikat. Rencananya RI juga akan mendatangkan 1.600 dosis vaksin lagi dari Denmark.

Namun, dia mengingatkan harga vaksin ini mahal mencapai Rp 3,5 juta untuk satu dosis, dan saat ini baru diberikan kepada orang berisiko tinggi. Utamanya di daerah-daerah yang memang sudah ada outbreak.

“Karena adanya baru di Jawa dan di Kepulauan Riau,” katanya.

Adapun terkait obat-obatan juga sudah dipersiapkan di banyak rumah sakit. Rencananya pemerintah juga akan kembali mendatangkan 5.000 obat penyakit Mpox.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*