Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa (23/7/2024), mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang juga ditutup bergairah pada perdagangan Senin kemarin.
Per pukul 08:25 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,49%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,25%, Straits Times Singapura dan ASX Australia terapresiasi 0,59%, dan KOSPI Korea Selatan menanjak 0,65%.
Sedangkan untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah 0,13% pada perdagangan hari ini.
Pelaku pasar di Asia-Pasifik akan memantau data inflasi Singapura periode Juni 2024. Konsensus pasar dalam Reuters memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) Negeri Singa pada bulan lalu akan naik 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,1% (yoy) pada Mei lalu.
Di lain sisi, pada Selasa malam waktu India, pemerintah India dijadwalkan mengumumkan anggaran pertamanya pada masa jabatan lima tahun Perdana Menteri Narendra Modi.
Analis di Barclays memperkirakan pemerintah koalisi akan memberikan sinyal konsistensi kebijakan dalam anggaran menunjukkan konsolidasi fiskal yang berkelanjutan dengan sedikit pergeseran dalam komposisi belanja.
Bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas cenderung menghijau pada hari ini terjadi di tengah bergairahnya bursa saham AS, Wall Street kemarin, di mana investor tampaknya merespons baik dari langkah Presiden AS, Joe Biden yang mundur dari pencalonan presiden AS berikutnya.
Selain itu, investor juga cenderung kembali memburu saham-saham raksasa teknologi di AS pada perdagangan kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,32%, S&P 500 melesat 1,08%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,58%.
Sebelumnya pada Minggu lalu, Biden memutuskan untuk mundur dari kampanye pencalonannya untuk periode kedua. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah surat yang diunggal di akun Instagram dan X pribadinya.
Dalam suratnya, Biden menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wakil Presiden Kamala Harris dan semua pendukung yang telah bekerja keras untuk kampanye pemilihannya.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika akan terus maju dan menghadapi tantangan dengan persatuan dan kerja sama.
“Meskipun merupakan niat saya untuk mencalonkan kembali, saya percaya adalah yang terbaik bagi partai saya dan negara ini jika saya mundur dan fokus sepenuhnya pada menjalankan tugas saya sebagai Presiden untuk sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam suratnya pada Minggu (21/7/2024) waktu setempat.
Biden menyerah pada tekanan tanpa henti dari sekutu terdekatnya di Partai Demokrat yang terus mendesak sosok berumur 81 tahun tersebut untuk mundur dari pencalonan di tengah kekhawatiran mendalam bahwa ia terlalu tua dan lemah untuk mengalahkan mantan Presiden Donald J. Trump.
Dalam unggahan di media sosial, Biden juga menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai “mitra yang luar biasa,” dan dirinya mendukung Harris untuk menggantikan posisinya.
Harris dipandang sebagai yang terdepan untuk melanjutkan kampanye kepresidenan Partai Demokrat. Partai itu sendiri akan mengumumkan calon baru pada konvensi mereka di Chicago pada 19-22 Agustus.