Hari Ini, Jokowi, Prabowo & Pimpinan Dunia Kumpul di Bali!

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo dalam  Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo dalam Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo rencananya akan membuka langsung acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) II pada Senin pagi, (2/8/2024). Tempat pembukaan itu akan berlokasi di The Mulia Hotel & Resort, Nusa Dua, Bali.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, lokasi ini sudah dijaga ketat sejak pagi. Pintu masuk hotel mewah ini sudah dijaga oleh aparat TNI, Polisi Militer dan polisi. Tak semua tetamu bisa masuk area.

Di dalam lokasi dekat Ballroom, kondisinya serupa. Aparat dari TNI-Polri berjaga membuat barikade supaya orang tak bisa masuk sembarangan. Sementara itu, di depan Ballroom tim marching band berseragam merah berulang-ulang memainkan lagu untuk menyambut para pimpinan negara dan delegasi yang akan mengikuti Joint Leaders Session HLF-MSP 2024 dan IAF II.

Dalam sesi ini, Presiden Jokowi rencananya akan menyampaikan pidatonya pada pukul 09.00 WITA. Setelah Jokowi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga akan menyampaikan pidato.

Joint Leaders Session akan menjadi sesi pembuka dalam gelaran HLF-MSP & IAF II hari kedua Senin ini. Acara akan dilanjutkan dengan High Level Plenary Session yang akan dihadiri oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Pimpinan yang hadir di antaranya Perdana Menteri Eswatini Russel Mmiso Dlamini; Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Campbell Dugishi; dan Presiden Provinsi Zanzibar, Tanzania Hussein Ali Mwinyi.

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo dalam  Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo dalam Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Penguatan Kolaborasi dengan Negara Afrika

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Vivi Yulaswati menuturkan, pemerintah akan banyak berbicara dengan negara-negara di Afrika dalam forum tersebut. Ini mengingat, Indonesia ingin membangun kerja sama dengan Afrika di masa mendatang.

“Dalam konteks high level forum, saat ini tentunya kita berbicara dengan banyak negara-negara, di Afrika utamanya, yang tentunya kita ingin membangun kerjasama ke depannya, bagaimana Indonesia bisa berpeluang, bukan hanya kita memberikan contoh baik, tetapi juga banyak kolaborasi-kolaborasi ekonomi, yang kita bisa kerjasamakan dengan Afrika,” ujar dia dalam Special Interview bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, ditulis Senin (2/9/2024).

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN Bogat Widyatmoko mengatakan, pihaknya dan Kementerian Luar Negeri berupaya untuk bisa menggenjot entitas bisnis Indonesia agar bisa bersaing di luar negeri.

Pemerintah pun tengah menggodok pembentukan sebuah lembaga yang berfokus pada investasi pengusaha Indonesia di luar negeri. Lembaga ini akan membantu para pengusaha Indonesia untuk melakukan ekspansi bisnis di negara-negara luar, khususnya di Afrika.

“Kami Bappenas dan teman-teman dari Kementerian Luar Negeri sedang bekerja keras bagaimana kita mampu mendorong entitas bisnis kita agar bisa bersaing di luar negeri, khususnya Afrika,” kata Bogat.

Di samping itu, Bogat menjelaskan bahwa lembaga tersebut akan mirip dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Lembaga yang didirikan Jepang pada 1974 itu berfokus membantu pembangunan negara-negara berkembang. “Dalam hal ini negara lain sudah kasih contoh seperti Jepang dengan JICA dan sebagainya,” kata dia.

Dia juga menambahkan lembaga tersebut akan bernama Indonesia Aid. Nantinya, lembaga itu akan membantu pengusaha-pengusaha RI yang akan berinvestasi di luar negeri, termasuk Afrika salah satunya untuk pembiayaan.

“Jadi katakanlah ada entitas bisnis mau berinvestasi di Afrika, itu kita sudah ada backup pembiayaan dan sebagainya, itulah Indonesia Aid yang sedang kami kaji dan inisiasi,” pungkas dia.

situs slot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*