ASDP Catat Pertumbuhan Aset 45% Dalam 5 Tahun Terakhir

Foto aerial yang memperlihatkan sejumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre untuk memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak Banten, Rabu (5/5/2021) dinihari. Jelang larangan mudik pada 6 Mei 2021, Pelabuhan Merak mengoperasikan 29 kapal roro untuk melayani penyeberangan penumpang menuju Pelabuhan Bakauheni. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto aerial yang memperlihatkan sejumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre untuk memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak Banten, Rabu (5/5/2021) dinihari. Jelang larangan mudik pada 6 Mei 2021, Pelabuhan Merak mengoperasikan 29 kapal roro untuk melayani penyeberangan penumpang menuju Pelabuhan Bakauheni. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Perusahaan BUMN, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat pertumbuhan kinerja selama 5 tahun terakhir. Perseroan mencatat laba bersih juga naik sebesar 74,61%, dari Rp351,33 miliar di 2019 menjadi Rp613,44 miliar pada 2023.

Capaian tersebut berdasarkan, pendapatan yang naik 57,58% atau Rp1,79 triliun, dari Rp3,1 triliun pada 2019 menjadi Rp4,9 triliun pada 2023.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa lonjakan aset ini mendukung ekspansi operasional yang signifikan, termasuk peningkatan jumlah perjalanan penyeberangan dan perluasan rute.

“Peningkatan aset ini mencerminkan kemampuan ASDP dalam mengelola sumber daya yang ada, serta memperkuat keuangan perusahaan untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/9).

Selain itu Shelvy menjelaskan bahwa lonjakan ini didorong oleh peningkatan jumlah perjalanan serta produksi penumpang yang dilayani ASDP.

“Jika dibandingkan dengan 2019, total perjalanan penyeberangan kami bertambah 81.374, menjadikan total trip di 2023 mencapai 323.668 perjalanan. Dengan jumlah trip sebesar itu, kami berhasil melayani 6,5 juta penumpang sepanjang 2023,” sebutnya.

ASDP berhasil menyeberangkan 4,17 juta unit kendaraan roda dua dan 4,48 juta unit kendaraan roda empat atau lebih. Sedangkan jumlah barang yang diangkut mencapai 997.211 ton pada 2023.

Peningkatan jumlah perjalanan ini berdampak langsung pada pendapatan usaha jasa penyeberangan yang melonjak 73,57%, setara Rp1,39 triliun dalam lima tahun terakhir. “Pendapatan dari Rp1,9 triliun pada 2019 naik menjadi Rp3,29 triliun di 2023,” jelas Shelvy.

Selain itu, pendapatan dari usaha pelabuhan tumbuh 34,8%, dari Rp776,8 miliar pada 2019 menjadi Rp1,04 triliun di 2023. Pendapatan dari aneka jasa dan kerja sama juga mencatatkan pertumbuhan 29,24%, meningkat dari Rp447,8 miliar menjadi Rp578,8 miliar.

Saat ini, ASDP mengoperasikan 311 rute penyeberangan di seluruh Indonesia, di mana 66% di antaranya adalah rute perintis yang berperan penting dalam menjaga konektivitas wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sementara rute komersial mendukung keberlanjutan operasional rute perintis tersebut.

Sementara dari sisi aset dan pendapatan selama lima tahun terakhir. Total aset perusahaan melonjak 45,47%, dari Rp7,59 triliun pada 2019 menjadi Rp11,05 triliun pada 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*