Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Rosan P Roeslani menjabarkan, bahwa hilirisasi menjadi salah satu penyumbang investasi besar sampai pada kuartal III-2024 ini. Tak tanggung-tanggung investasi dari hilirisasi ini berkontribusi hingga kurang lebih 21,6% atau mencapai Rp 272,91 triliun.
“Hilirisasi berkontribusi kurang lebih 21,6% dari total realisasi investasi sebesar Rp272,91 triliun. Jadi memang hilirisasi kontribusinya cukup signifikan kepada realisasi investasi kami,” ungkap Rosan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisis XII DPR, Selasa (3/11/2024).
Rosan merinci, kontribusi investasi dari hilirisasi dihasilkan dari beberapa hilirisasi mineral, diantaranya yang paling tinggi oleh smelter yang mencapai kurang lebih Rp170,78 triliun. Kemudian di Susul oleh Nickel sebesar Rp113,77 triliun, Bauksit sebesar Rp45,72 triliun, Tembaga sebesar Rp70,79 triliun dan Timah sebesar Rp500 miliar.
“Kemudian sektor hilirisasi dengan realisasi investasi terbesar itu adalah pertanian, kurang lebih mencapai khususnya ya ini di industri pengolahan CPO dan oleochemical sebesar Rp44,09 triliun. Ini yang kontribusi kedua terbesar,” jelas Rosan.
Selain itu, hilirisasi terbesar dari kehutanan khususnya industri pulp and paper sebesar Rp33,72 triliun dan hilirisasi minyak dan gas bumi khususnya industri petrokimia sebesar Rp17,46 triliun, selebihnya ekosistem baterai kendaraan listrik sebesar Rp6,86 triliun.
“Dan tentunya kita harapkan ke depannya bukan hanya dari sektor mineral tapi juga sebagian nomenklatur kami dengan sektor-sektor seperti perkebunan, pertanian, perikanan juga akan dilakukan hilirisasi atau nilai tambah di dalam nomenklatur baru kami,” tegas Rosan.
Di sisi lain, Rosan menyampaikan, realisasi investasi pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp 1.261,43 triliun. Hal ini sudah 76,45% dari target yang dicanangkan pada tahun ini yang mencapai Rp 1.650 triliun.