Benarkah Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Naik?

Foto: Ilustrasi Kolesterol Tinggi (Freepik)

Mengonsumsi telur telah menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia. Selain murah, telur adalah sumber protein hewani yang tinggi dan mudah dibuat menjadi beragam makanan lezat.

Dalam sebutir telur, terkandung vitamin A, protein, folat, vitamin D, vitamin B, lemak omega-3, juga mineral, seperti zat besi, kalsium, zink, dan kalium. Meski demikian, masih banyak orang yang beranggapan bahwa mengonsumsi telur bisa berujung pada kolesterol tinggi.

Lantas, apakah hal ini benar?

Mengutip Mayo Clinic, telur ayam memang mengandung kolesterol, namun efek konsumsi telur terhadap kenaikan kadar kolesterol darah sangat minim jika dibandingkan dengan efek lemak trans dan lemak jenuh.

Sejumlah penelitian yang dilakukan ilmuwan di Harvard Medical School menemukan bahwa konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Ratusan ribu orang selama beberapa dekade melaporkan apa yang mereka makan dan semua kondisi medis yang mereka alami. Studi tidak menemukan tingkat serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya yang lebih tinggi pada orang yang makan satu butir telur per hari.

Mengutip Heart Foundation, banyak salah kaprah seputar telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung lemak. Padahal, efek kuning telur terhadap kolesterol tinggi sangat minim. Justru, penggunaan minyak dan margarin untuk menggoreng telur yang sebenarnya memiliki efek lebih besar pada peningkatan kadar kolesterol darah kita.

Berdasarkan tinjauan menyeluruh dari penelitian yang ada, bukti efek telur pada kolesterol darah dianggap tidak cukup. Sehingga, para ahli menyimpulkan bahwa telur aman dikonsumsi bagi penderita kolesterol tinggi sekalipun.

Meski demikian penting untuk memerhatikan makanan yang Anda konsumsi bersama telur, seperti nasi, roti, mentega, garam, dan/atau daging olahan, seperti nugget atau sosis, yang bisa berdampak buruk kepada jantung.

Cara aman makan telur bagi penderita kolesterol

Sebuah studi yang meneliti orang dewasa di Eropa dan Korea menemukan bahwa mengonsumsi dua hingga empat telur setiap minggu dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada orang dengan diabetes.

Sementara, studi lain yang melibatkan 100 ribu orang dewasa lebih di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi lebih dari lima hingga enam telur per minggu meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 30%. Namun, tidak dapat dipastikan bahwa peningkatan risiko ini hanya disebabkan oleh telur saja.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah kolesterol dalam telur, yaitu memasak telur dengan cara direbus, mengombinasikan telur dengan sayuran untuk menyeimbangkan nutrisi, gunakan minyak yang stabil pada suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi, selalu pilih telur dengan kualitas dan nutrisi terbaik, dan jangan memasak telur terlalu matang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*