Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan kebijakan digitalisasi sistem pembayaran akan terus didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perry menjelaskan digitalisasi diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat, khususnya setelah transaksi yang dilakukan dapat dipermudah salah satunya lewat biaya transaksi yang murah atau tidak ada sama sekali.
“Oleh karena itu kami putuskan merchant discount rate QRIS khusus usaha mikro yang [biaya] 0% naik dari Rp 100.000 jadi Rp 500.000,” jelas Perry dalam konferensi pers KSSK, Jumat (18/10).
Perry juga menyebut pihaknya sedang kaji bagaimana kebijakan-kebijakan ini penggunaan QRIS untuk segmen-segmen lain da[pat membuat biaya ritel jadi lebih murah sehingga dapat mempermudah, memperlancar dan mendorong konsumsi.
“Itu kebijakan pricing,” jelas Perry.
Selanjutnya dirinya menyebut pihaknya akan terus memastikan infrastruktur pembayaran digital dapat secara aman melayani transaksi masyarakat.
Terakhir, Perry mengungkapkan digitalisasi pembayaran mendukung elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah termasuk kartu kredit Indonesia pemerintah nirsentuh dan elektronifikasi perlindungan sosial program-program oleh pemerintah.
“Barangkali itu yang kami terus akan sinergi koordinasikan dengan pemerintah tentu saja Bu Menteri antara kebijakan moneter dan fiskal kemudian pengendalian inflasi dorongan ke sektor riil dan sinergitas melalui KSSK,” tutup Perry.