Otoritas Jasa Keuangan menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan di tengah pelonggaran kebijakan moneter yang didukung permodalan kuat, likuiditas memadai, dan risiko yang terkendali.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga mengatakan bahwa kinerja sektor jasa keuangan terbilang positif hingga September 2024. Kendati demikian OJK meminta industri mencermati dinamika global dan dampak rambatan. “Dan agar dapat antisipatif, makaPJK minta sektor jasa keuangan untuk lakukan mitigasi yang diperlukan,” katanya dalam konferensi pers bersama KSSK di Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Dia menjabarkan kredit perbankan tumbuh dua digit, yakni 11,4% yoy menjadi Rp 7.508 triliun per September 2024.
Sementara itu piutang pembiayaan multifinance tumbuh 10,18% yoy per Agustus 2024. Lalu kapitalisasi pasar modal tumbuh 7,52% menjadi Rp12.552 triliun.
Pada periode yang sama aset asuransi per Agustus 2024 tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp 1.132,49 triliun. Kinerja positif juga ditorehkan oleh industri P2P lending, di mana outstanding pembiayaan tumbuh 35,62% menjadi Rp72,03 triliun.
Mahendra juga mengatakan bahwa sepanjang 2024, OJK telah menerbitkan sejumlah peta jalan, di antaranya terkait dana pensiun, industri penjaminan, lembaga pengelola informasi kredit, dan pengembangan penguatan sektor inovasi teknologi sektor keuangan.