Obrolan Online Kantor Bocor, Aplikasi Chat Mulai Ditinggal

Logo aplikasi Slack terlihat pada smartphone. REUTERS / Dado Ruvic / Illustration
Foto: File Photo: Logo aplikasi Slack terlihat pada smartphone. REUTERS / Dado Ruvic / Illustration

Walt Disney menghentikan penggunaan Slack di internal perusahaan. Penyebabnya karena platform terkait produktivitas itu rawan kebocoran data.

Menurut sebuah laporan, Disney akan beralih dari layanan tersebut. CFO Hugh Johnston mengungkapkan perusahaan berencana menghentikan penggunaan Slack pada akhir tahun ini, dikutip dari Reuters, Senin (23/9/2024).

Namun peralihan juga sudah mulai dilakukan. Sejumlah tim disebut telah mula beralih ke alat kolaborasi lain.

Disney dan Slack tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Keputusan itu dilakukan setelah Slack diretas beberapa waktu lalu. Kelompok peretas Nullbulge berhasil membawa lebih dari satu terabyte data perusahaan.

Dari banyaknya data itu, termasuk diantaranya berasal dari Disney. Mencakup 44 juta pesan dari alat komunikasi Slack yang dimiliki perusahaan hiburan tersebut.

Semua data yang berhasil didapatkan dipublikasikan di Breach Forums. Namun kemudian postingan di forum itu dihapus.

Mengutip Wired, kelompok peretas mengklaim berhasil menembus akses dari orang dalam Disney. Namun belum bisa dipastikan klaim dari para pelaku.

Menyusul kejadian itu, pada Agustus lalu, perusahaan juga tengah melakukan penyelidikan soal kejadian itu.

Sementara itu, NullBulge mengatakan mereka merupakan kelompok yang melindungi hak seniman. Mereka memastikan para seniman mendapatkan kompensasi yang adil bagi karyanya.

Kejahatan yang dilakukan NullBulge berdasarkan salah satu dari tiga ‘dosa’. Salah satu dosanya adalah mereka tidak bisa mempromosikan mata uang, produk atau layanan terkait kripto.

Kedua, kelompok itu juga percaya karya seni dari AI akan merugikan industri kreatif dan perlu dicegah. Dosa terakhir adalah pencurian dari platform pendukung seniman, Patreon, atau secara umum.

Sebagai informasi Slack digunakan untuk alat komunikasi oleh raksasa dunia. Termasuk Disney, Paramount, IBM, Capital One, hingga Uber.

Peneliti keamanan juga telah memperingatkan soal kerentanan Slack. Jika diserang, platform itu sangat berharga bagi para peretas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*